Minggu, April 05, 2009

The Frog Prince

One fine evening a young princess put on her bonnet and clogs, and went out to take a walk by herself in a wood; and when she came to a cool spring of water with a rose in the middle of it, she sat herself down to rest a while. Now she had a golden ball in her hand, which was her favourite plaything; and she was always tossing it up into the air, and catching it again as it fell.

After a time she threw it up so high that she missed catching it as it fell; and the ball bounded away, and rolled along on the ground, until at last it fell down into the spring. The princess looked into the spring after her ball, but it was very deep, so deep that she could not see the bottom of it. She began to cry, and said, 'Alas! if I could only get my ball again, I would give all my fine clothes and jewels, and everything that I have in the world.'
Whilst she was speaking, a frog put its head out of the water, and said, 'Princess, why do you weep so bitterly?'
'Alas!' said she, 'what can you do for me, you nasty frog? My golden ball has fallen into the spring.'
The frog said, 'I do not want your pearls, and jewels, and fine clothes; but if you will love me, and let me live with you and eat from off your golden plate, and sleep on your bed, I will bring you your ball again.'
'What nonsense,' thought the princess, 'this silly frog is talking! He can never even get out of the spring to visit me, though he may be able to get my ball for me, and therefore I will tell him he shall have what he asks.'
So she said to the frog, 'Well, if you will bring me my ball, I will do all you ask.'
Then the frog put his head down, and dived deep under the water; and after a little while he came up again, with the ball in his mouth, and threw it on the edge of the spring.
As soon as the young princess saw her ball, she ran to pick it up; and she was so overjoyed to have it in her hand again, that she never thought of the frog, but ran home with it as fast as she could.

The frog called after her, 'Stay, princess, and take me with you as you said,'
But she did not stop to hear a word.
The next day, just as the princess had sat down to dinner, she heard a strange noise - tap, tap - plash, plash - as if something was coming up the marble staircase, and soon afterwards there was a gentle knock at the door, and a little voice cried out and said:

'Open the door, my princess dear,
Open the door to thy true love here!
And mind the words that thou and I said
By the fountain cool, in the greenwood shade.'

Then the princess ran to the door and opened it, and there she saw the frog, whom she had quite forgotten. At this sight she was sadly frightened, and shutting the door as fast as she could came back to her seat.
The king, her father, seeing that something had frightened her, asked her what was the matter.
'There is a nasty frog,' said she, 'at the door, that lifted my ball for me out of the spring this morning. I told him that he should live with me here, thinking that he could never get out of the spring; but there he is at the door, and he wants to come in.'
While she was speaking the frog knocked again at the door, and said:

'Open the door, my princess dear,
Open the door to thy true love here!
And mind the words that thou and I said
By the fountain cool, in the greenwood shade.'

Then the king said to the young princess, 'As you have given your word you must keep it; so go and let him in.'
She did so, and the frog hopped into the room, and then straight on - tap, tap - plash, plash - from the bottom of the room to the top, till he came up close to the table where the princess sat.
'Pray lift me upon chair,' said he to the princess, 'and let me sit next to you.'
As soon as she had done this, the frog said, 'Put your plate nearer to me, that I may eat out of it.'
This she did, and when he had eaten as much as he could, he said, 'Now I am tired; carry me upstairs, and put me into your bed.' And the princess, though very unwilling, took him up in her hand, and put him upon the pillow of her own bed, where he slept all night long.

As soon as it was light the frog jumped up, hopped downstairs, and went out of the house.
'Now, then,' thought the princess, 'at last he is gone, and I shall be troubled with him no more.'
But she was mistaken; for when night came again she heard the same tapping at the door; and the frog came once more, and said:

'Open the door, my princess dear,
Open the door to thy true love here!
And mind the words that thou and I said
By the fountain cool, in the greenwood shade.'

And when the princess opened the door the frog came in, and slept upon her pillow as before, till the morning broke. And the third night he did the same. But when the princess awoke on the following morning she was astonished to see, instead of the frog, a handsome prince, gazing on her with the most beautiful eyes she had ever seen and standing at the head of her bed.
He told her that he had been enchanted by a spiteful fairy, who had changed him into a frog; and that he had been fated so to abide till some princess should take him out of the spring, and let him eat from her plate, and sleep upon her bed for three nights.
'You,' said the prince, 'have broken his cruel charm, and now I have nothing to wish for but that you should go with me into my father's kingdom, where I will marry you, and love you as long as you live.'
The young princess, you may be sure, was not long in saying 'Yes' to all this; and as they spoke a brightly coloured coach drove up, with eight beautiful horses, decked with plumes of feathers and a golden harness; and behind the coach rode the prince's servant, faithful Heinrich, who had bewailed the misfortunes of his dear master during his enchantment so long and so bitterly, that his heart had well-nigh burst.
They then took leave of the king, and got into the coach with eight horses, and all set out, full of joy and merriment, for the prince's kingdom, which they reached safely; and there they lived happily a great many years.

PERSAHABATAN


Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.

Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

khalil gibran.

-=@ F'n'D @=-

Rabu, Februari 25, 2009

MaMa.....


Ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut. Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai frustasi.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya, dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya. Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya,seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut. Pakaian ini begitu indah, dan dia membelinya. Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya.

Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya. Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil tangannya, menciumnya ...dan yang membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini.

Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu... With Love to All Mother


Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya...........


cerita ini diambil dari sumber terkemuka: Google.com

1 Tamparan Untuk 3 Jawaban


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

  • Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
  • Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
  • Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidakmampu menjawab pertanyaan saya.
  • Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
  • Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
    1. Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
    2. Apakah yang dinamakan takdir
    3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
  • Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
  • Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
  • Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
  • Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
  • Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
  • Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
  • Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
  • Pemuda : Ya!
  • Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
  • Pemuda : Saya tidak bisa.
  • Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
  • Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
  • Pemuda : Tidak.
  • Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
  • Pemuda : Tidak.
  • Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.
  • Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
  • Pemuda : Kulit.
  • Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
  • Pemuda : Kulit.
  • Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
  • Pemuda : Sakit.
  • Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika
  • Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Minggu, Februari 22, 2009

CINTA............

tau ga sih sebenarnya kita itu ga bisa lepas dari yang namanya cinta,,,,
karena cinta akan selalu melekat dalam diri dan apa yang akan kita lakukan pasti akan menjadi dasar cinta,,,,coba anda pikirkan semua itu???kita ini menjadi budak cinta dalam dunia,,berapa banyak macam cinta yang sudah ada sejak kita lahir diantaranya:
cinta karena Allah
cinta karena orangtua
cinta karena sesama manusia
cinta kepada alam
cinta kepada rosulullah
dan berbagai cinta lainnya…..
jadi jangan terlalu fokus sama cinta yang sesama manusia…
nanti pikiran anda akan kacau karena cinta yang bisa membuat buta semuannya,,,,,
sok tau baget gw ya!!!!!!

hehehe…… ^_^


TERUS APA KOMENT MU UNTUK INI?????


-=@ F’n’D @=-

Jumat, Februari 06, 2009

apakah semua itu???

apakah semua ini akan terjadi........
setelah yang kita lakukan,,,,
setelah yang kita perbuat ,,,,
setelah apa yang telah kita jalani,,,
setelah apa yang telah kita lalui,,,,
setelah apa yang telah kita lewati,,,,

akankah semua ini akan terulang kembali????
apakah semua ini akan terjadi lagi,,,,,
ataukah semua ini akan menghilang begitu saja?????

hanya waktu yang bisa menjawab semua itu!!!!!
teman aku hanya bisa berharap apa yang telah kita lalui bisa menjadi mutira dalam kerang yang sangat murni dan indah,,,,

teman walaupun aku tak bisa menjaga mu tetapi aku percaya akan ada yang menjaga sampai hingga akhir hayat,,,,

teman aku hanya ingin berpesan jikalau aku nanti melupakan kamu panggilah namaku dalam hatimu,,
karena disitulah aku akan menemanimu sampai akhir hayatku,,,,

teman berilah aku pesan yang bisa membuatku akan mengingat selalu namamu dalam hatiku
karena disitulah aku akan mengukir namamu untuk selamanya!!!!!

teman bangunkan aku dalam tidurku karena jika aku tak melihatmu sekali saja, aku akan nitihkan air mata yang paling bening yang terdapat didalam mataku,,,,,,

teman bimbinglah aku dalam dunia ini karena aku takkan bisa dan mampu melewati jurang yang berada dihadapanku yang siap untuk terjun kapan saja.......

teman ajaklah aku didalam larimu karena aku akan mengikutimu dalam alunan larianmu??????

teman aku hanya bisa menjadi pengikut dan pembimbingmu dalam jagat raya ini karena aku adalah yang akan menjadi tongkat dalam langkahmu!!!!!!!!

Selasa, Februari 03, 2009

ku hanya ingin kau tahu

kekasih....
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana

kekasih…
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan

kekasih…
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup

kekasih…
karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu

kekasih…
butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa

kekasih…
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri