Rabu, Februari 25, 2009

MaMa.....


Ketika ibu saya berkunjung, ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut. Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita, dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu saya mulai frustasi.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya, dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian, saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya. Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat melakukannya,seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.

Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut. Pakaian ini begitu indah, dan dia membelinya. Perjalanan belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya.

Sepanjang sisa hari itu, pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya. Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu saya, mengambil tangannya, menciumnya ...dan yang membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini.

Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru, betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu... With Love to All Mother


Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya...........


cerita ini diambil dari sumber terkemuka: Google.com

1 Tamparan Untuk 3 Jawaban


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

  • Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
  • Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
  • Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidakmampu menjawab pertanyaan saya.
  • Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
  • Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
    1. Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
    2. Apakah yang dinamakan takdir
    3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
  • Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
  • Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
  • Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
  • Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
  • Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
  • Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
  • Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
  • Pemuda : Ya!
  • Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
  • Pemuda : Saya tidak bisa.
  • Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
  • Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
  • Pemuda : Tidak.
  • Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
  • Pemuda : Tidak.
  • Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.
  • Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
  • Pemuda : Kulit.
  • Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
  • Pemuda : Kulit.
  • Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
  • Pemuda : Sakit.
  • Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika
  • Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Minggu, Februari 22, 2009

CINTA............

tau ga sih sebenarnya kita itu ga bisa lepas dari yang namanya cinta,,,,
karena cinta akan selalu melekat dalam diri dan apa yang akan kita lakukan pasti akan menjadi dasar cinta,,,,coba anda pikirkan semua itu???kita ini menjadi budak cinta dalam dunia,,berapa banyak macam cinta yang sudah ada sejak kita lahir diantaranya:
cinta karena Allah
cinta karena orangtua
cinta karena sesama manusia
cinta kepada alam
cinta kepada rosulullah
dan berbagai cinta lainnya…..
jadi jangan terlalu fokus sama cinta yang sesama manusia…
nanti pikiran anda akan kacau karena cinta yang bisa membuat buta semuannya,,,,,
sok tau baget gw ya!!!!!!

hehehe…… ^_^


TERUS APA KOMENT MU UNTUK INI?????


-=@ F’n’D @=-

Jumat, Februari 06, 2009

apakah semua itu???

apakah semua ini akan terjadi........
setelah yang kita lakukan,,,,
setelah yang kita perbuat ,,,,
setelah apa yang telah kita jalani,,,
setelah apa yang telah kita lalui,,,,
setelah apa yang telah kita lewati,,,,

akankah semua ini akan terulang kembali????
apakah semua ini akan terjadi lagi,,,,,
ataukah semua ini akan menghilang begitu saja?????

hanya waktu yang bisa menjawab semua itu!!!!!
teman aku hanya bisa berharap apa yang telah kita lalui bisa menjadi mutira dalam kerang yang sangat murni dan indah,,,,

teman walaupun aku tak bisa menjaga mu tetapi aku percaya akan ada yang menjaga sampai hingga akhir hayat,,,,

teman aku hanya ingin berpesan jikalau aku nanti melupakan kamu panggilah namaku dalam hatimu,,
karena disitulah aku akan menemanimu sampai akhir hayatku,,,,

teman berilah aku pesan yang bisa membuatku akan mengingat selalu namamu dalam hatiku
karena disitulah aku akan mengukir namamu untuk selamanya!!!!!

teman bangunkan aku dalam tidurku karena jika aku tak melihatmu sekali saja, aku akan nitihkan air mata yang paling bening yang terdapat didalam mataku,,,,,,

teman bimbinglah aku dalam dunia ini karena aku takkan bisa dan mampu melewati jurang yang berada dihadapanku yang siap untuk terjun kapan saja.......

teman ajaklah aku didalam larimu karena aku akan mengikutimu dalam alunan larianmu??????

teman aku hanya bisa menjadi pengikut dan pembimbingmu dalam jagat raya ini karena aku adalah yang akan menjadi tongkat dalam langkahmu!!!!!!!!

Selasa, Februari 03, 2009

ku hanya ingin kau tahu

kekasih....
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana

kekasih…
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan

kekasih…
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup

kekasih…
karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu

kekasih…
butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa

kekasih…
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri